Haaii haaiii, last part nih guys. Hari keempat liburan kali ini kami menuju ke Kuala Lumpur sebelum balik ke Jakarta. Btw, setelah dipikir-pikir dari perjalanan sebelumnya yang seru itu cerita perjalanannya ya kalau udah sampe tinggal foto-foto hehe. Oke deh guys, ini part terakhir cerita ngetrip bareng ortu semoga bermanfaat 😊
Part 4 Kuala Lumpur and welcome back to Jakarta
27 Februari 2018
Paginya langsung berangkat check
out dari guest house, jalan ke Bangunan Merah disini tempat nunggu bus Panorama
17 yang akan nganter kami balik ke Melaka Sentral. Sambil nunggu dan mumpung
sepi (just info disini pagi jam 8 aja masih sepi guys, enak banget klo jadi
warga sini ya, masih bisa nikmatin pagi, kami foto-foto tanpa rebutan dengan
turis lain, hehe.
Gak lama busnya datang, dan you know guys, bus nya ngelewatin jalan
7 PM, iyaa guest house Sayang Selalu, hehe. Jadi kalau yang nginep di Sayang
Selalu Guest House, gak perlu turun di Bangunan Merah, nanti liat
ancer-ancernya Menara Taming, nah gak jauh dari situ lihat ke sebelah kanan
jalan.
Sampai di Melaka Sentral, kami menuju
tempat penjualan tiket. Bener info dari suhu-suhu traveler, disini gak ada calo jadi kalau kita mau beli tiket bus tinggal dateng aja ke loket penjualan tiket terus pilih jam keberangkatan & pilih nomor bangku, bayar deh. Harganya gak jauh beda,seperti yang sudah saya infokan sebelumnya, paling bedanya 1-2 ringgit.
Seperti biasa busnya random aja sesuaiin waktu. Kami
ambil yang keberangkatan siang karena mau sarapan dulu, beli tiket bus
Delima berangkat jam 11.00 waku setempat, warna busnya merah, oh ya di tiket bus ada petunjuk dimana bus
itu parkir, nah Delima ini ada di no 17.
loket bus |
Lama perjalanan sekitar 3 jam,seperti
biasa gak ada macet, pengemudinya ramah, profesional, dan bus berangkat sesuai
schedule walaupun penumangnya gak banyak. Sukaaakkk. Semoga bus-bus di
Indonesia kyak gini ya, di gak ada calo, supirnya profesional, ontime, busnya
terurus. Amiin aminn.
Sampai di TBS (Terminal Bersepadu Selatan)
tepat waktu, dan bener yang dibilang orang TBS ini terminal tapi udah kya
bandara, megah, bersih, rapi. Hampir-hampir gak percaya kalau ini terminal bus
dan masih pengen keliling-keliling terminal ini, kalau gak inget waktu dan
tujuan selanjutnya udah muter-muter saya, hehe.
Tujuan selanjutnya sebelum ke Bandara
Kuala Lumpur adalah ke Petronas, iya donk belum ke KL kalau belum foto disini,
hehe. Padahal rencana awal masih mau ke Batu Caves tapi apa daya waktu gak
cukup, daripada maksain dan ketinggalan pesawat mending destinasi itu dicancel
saja.
Jadi, sampai di TBS kami langsung Bandar
Tasik Selatan untuk naik komuter ke KL Sentral.
Caranya begini, turun dari bus Delima,
naik eskalator, masuk terus jalan lurus nanti ada toko souvenir, lalu belok
kanan ikutin saja jalannya, disini banyak papan petunjuk arah kok, atau cara
lainnya bisa tanya petugas disana, mereka helpful.
Nah, kalau udah sampai di stasiun komuter kita mesti beli tiket dulu cari aja
mesin tiket cara pesennya juga gampang, pilih tujuan ke KL Sentral.
Begitu sampai di KL Sentral, kita cari
lagi mesin untuk beli tiket ke petronas. Just
info, kalau uang kita dalam pecahan besar kita bisa tukar jadi pecahan
lebih kecil di customer service dan di mesin juga bisa keluarin kembalian kok
(dalam bentuk koin). Oh ya, mohon maaf karena disini agak chaos, saya gak bisa ngasih rute sesuai pengalaman sendiri ke
Petronas.
Tapi menurut info yang saya baca begini
caranya ke Petronas dari BTS : dari KL Sentral naik RapidKL Kelana Jaya Line
yang kea rah Gombak tujuan KLCC. Urutannya KL Sentral – Pasar Seni – Mesjid
Jamek – Dang Wangi – Kampung Baru – KLCC.
Kalau belum yakin tempat pemberhentian
sebaiknya tanya dulu ke customer servicenya tujuan kita kemana dan mesti turun
di stasiun mana.
Kenapa saya gak pake cara ini? Karena
waktu itu saya tanya ke customer service dan dapet info beda dari yang udah saya
catet. Jadi saya ikutin info mbaknya, tapi malah rempong sendiri, hehe. Tapi
setelah saya piker-pikir sepertinya cara diatas bener sii.
Btw, mumpung lagi di KL Sentral, saya juga
beli tiket KLIA Transit untuk naik kereta sorenya (gak masalah kok beli tiket
untuk keberangkatan nanti sore). Saya pesan tiket sampai ke Salak Tinggi, nanti
dari Salak Tinggi pesan lagi untuk ke KLIA 2. Tau kenapa saya pakai cara ini?
Yep, untuk menekan budget, wkakak. Ini caranya menyiasati pengeluaran aka irit
:D.
Kalau beli tiket KLIA Express atau KLIA
Transit dari KL Sentral sampai ke KLIA 2 harganya sama-sama MYR 55 / orang,
bedanya KLIA Express hanya 30 menit sedangkan KLIA Transit sekitar 1 jam. Nah,
kalau pakai cara transit-transit seperti ini rinciannya :
KL
Sentral – Salak Tinggi MYR 18.3
Salak
Tinggi – KLIA Transit MYR 4.9
Total
MYR 23.2 / orang
Nah, lumayan kan bedanya dan waktu tunggu
kereta selanjutnya juga gak terlalu lama kok. Tapi kalau buru-buru
sangat tidak disarankan pakai cara ini. Lebih baik pakai cara aman saja naik
KLIA Express, karena harganya sama saja dengan naik KLIA Transit tapi waktunya
lebih cepat.
Oke, back
to Petronas tower. Setelah naik RapidKL singkat cerita sampailah kami di
KLCC dari sini keluar mall nyebrang jalan menuju Suria KLCC, masuk mall lurus
terus nanti ada percabangan / bunderan, ambil jalan kearah kanan, nanti ada papan
petunjuk (gak terlalu besar) terus belok kanan lurus aja daaaan voila udah
banyak yang foto-foto. Hehe.
Papan petunjuk di dalam Suria KLCC Mall |
Puas-puasin foto disini, setelah itu kami
lanjut balik lagi ke KL Sentral menuju KLIA 2, masih naik RapidKL. Setelah
sampai di KL Sentral, kami langsung tap di gate KLIA Transit, masuk ke kereta
ada tombol yang mesti ditekan supaya bisa masuk ini si pengalaman lucu ya
karena kita pikir keretanya mau berangkat tapi di dalem kosong melompong, dan
ternyata ada tulisan push the botton
jadi kita tekan tombolnya dan pintu kereta terbuka, wakwak ngakak so hard.
Sampai di Salak Tinggi, langsung ke loket
penjualan tiket disini sepi hanya ada petugas kereta dan mbak counter. Setelah
pak petugasnya tau kami mau ke KLIA 2 dia langsung suruh kami buru-buru beli
tiket dan benar saja gak lama kereta datang. Sedikit info, tiket KLIA transit di Salak Tinggi berbeda dari tiket di KL Sentral kali ini bentuk tiketnya seperti lembaran struk.
Singkat cerita kami sampai di bandara
KLIA2 dan check-in. dan terbang ke Jakarta.
Sampai disini dulu jalan-jalan
kali ini, cukup panjang dan menyenangkan. Sampai ketemu lagi dilain
kesempatan. Salam
traveling.
Komentar
Posting Komentar