Langsung ke konten utama

Trip Singapura – Malaysia (23-27 Feb 2018) Part 3

Masih gak bosen kan baca cerita saya, hehe..lanjut lagi ya. Ini cerita hari ketiga trip Singapura-Malaysia.


Part 3 Trip ke & di Melaka

26 Februari 2018

Pagi-pagi kami udah siap-siap berangkat ke Melaka. Dari yang saya baca banyak sekali jalan melintasi perbatasan Singapura-Malaysia (kya pepatah banyak jalan menuju Roma #heaa). Dari sekian banyak yang saya pilih yaitu :

MRT Rochor ke MRT Marsiling – bus 856 ke Woodlans Check Point – kereta ke JB (5 menit) – JB terminal ke Melaka

Penjelasannya disini :
Naik MRT dari tempat menginap ke stasiun MRT Marsiling, keluar stasiun kearah jalan raya nanti lihat ada halte bus tapi kita harus nyebrang jembatan penyebrangan. Setelah di halte yang di sebrang jalan kita naik bus nomor 856 ke Woodlands Train Check point.

Dari pemberhentian bus 856 itu kita tinggal jalan kaki dikit sampe deh (stasiun kereta Woodlands). Disini kita beli tiket kereta. Nah kenapa saya pilih naik kereta melintasi perbatasan Singapura & Malaysia? Karena praktis cuma 5 menit naik kereta dan checkpointnya jadi satu tempat. Lalu, dari stasiun kereta Johor Bahru kita naik bus ke JB Sentral, nah dari JB sentral naik bus ke Melaka.

Tapi, itu semua hanyalah rencana karena tiket kereta di Woodlands Train sudah habis, adanya untuk keberangkatan jam 12 (saat itu kira-kira jam 10). Jadi, daripada nunggu 2 jam kami pilih alternatif kedua yaitu naik bus.

Cara diatas bisa kalian pakai tapi sebelumnya prepare dulu semuanya termasuk tiket kereta yang sering habis. Cara itu menurut saya yang paling simple.

Tipsnya guys :

1. Kalau memang mau naik kereta untuk melintasi perbatasan Singapura – Malaysia, sebaiknya kamu beli tiket online dari Indonesia. Websitenya ada di http://www.easybook.com/id-id setahu saya bayarnya pakai kartu kredit (ini dia kenapa saya gak book dari Indonesia – karena gak punya kartu kredit #syediihberbi L).
2. Siapin alternatif jalan untuk melewati perbatasan Singapura – Malaysia, in case kamu gak dapet tiket kereta on the spot seperti saya.

Oke, realnya cara menuju Malaysia dari Singapura sebagai berikut, kami naik MRT dari Rochor sampai ke Marsiling MRT, lalu lanjut naik bus 856 ke Woodlands Train Check Point, nah setelah kami tahu tiket kereta sudah habis maka kami putuskan naik bus saja ke JB Sentral, disini kami naik bus SBS 170 ongkosnya 2 SGD per orang.

Oh ya karena kami sudah gak pegang STP lagi jadi untuk naik MRT pakai standard ticket, seperti ini :





Tiket Bus 856 ke Woodlands Checkpoint

Tiket Bus SBS 170

Bus SBS 170

Masih di Woodlands Train, sebelum cari bus kami ke imigrasi Singapura dulu untuk cap keluar Singapura. Di Checkpoint ini kita dilarang foto-foto (ini kejadian langsung sama papa saya, iseng ambil gambar terus ketahuan sama petugas sana langsung diminta hapus, huft untung aja gak panjang urusannya).

Oh ya mau sedikit kasih gambaran aja keluar imigrasi sini self-service. Disini ada banyak banget gate nanti liat aja papan di atas ada tulisan Foreign, Malaysia (yang saya lihat itu saja sii) nah kita antri saja di gate yang tulisannya Foreign, terus satu-satu maju siapin passport, di gate depan ada mesin scan, kita scan passport di mesin itu (lembar pertama) tunggu beberapa menit terus kita scan sidik jari udah deh kelar.

Nah, gak semua sesimpel itu, waktu giliran saya yang maju passport saya gak terbaca, sudah diulang sampai 3 kali tetep aja gak terbaca, akhirnya saya diminta untuk urus manual. Gate paling pojok untuk cek manual, saya kesana ikut antri, disini ada petugasnya (namanya juga manual) setelah dicek, dia minta potongan embarkation/disembarkation card yang kita isi waktu di pesawat. Setelah itu scan sidik jari, daaann beres. Huft thanks God. 😊😊. 


Setelah itu cari bus ke Johor Bahru. Dari Woodlands Check point kami naik bus SBS Transit 170 ke Johor Bahru ongkosnya SGD 2/orang. Turun di JB disini lanjut ke imigrasi Malaysia, cap cap, setelah selesai kami jalan lagi untuk naik bus yang sama seperti tadi berangkat (SBS 170) ke Larkin Terminal, disini gak perlu bayar lagi tinggal tunjukin tiket awal kita beli.





Dari terminal Larkin cari bus ke Melaka Sentral (random aja yang penting keberangkatan yang paling cepet) waktu itu kami naik bus S&S International. Padahal di itinerary nama bus itu gak ada dalam list yang ada bus Causeway, KKKL, 707 Travel Group, tapi akhirnya malah naik S&S Internasional, hehe gak pa2 jadi nambah referensi kaan.

Tiket Bus S&S International


Sekedar info, rata-rata harga tiketnya sama, kalaupun beda harganya gak jauh terus busnya bagus, plus ontime banget, even penumpangnya cuma dikit bus tetep jalan sesuai schedule, dan gak ada calo men ini saya salut banget.





Sepanjang perjalanan gak ada macet, pak supir juga bawa busnya profesional aka gak ugal-ugalan, dan ada 1 kali berhenti di rest area, just info berentinya cuma sebentar sekitar 10 menit kyanya jadi cuma cukup buat ke toilet aja sii selesai itu langsung berangkat lagi. Lama perjalanan kira-kira 3 jam dihabiskan dengan tidur J.

Sampailah di Melaka Sentral, sebelum lanjut ke Melaka kami makan siang dulu. Makanan di Malaka ini lebih masuk ke lidah orang Indonesia seperti kami setelah dua hari kemarin makan masakan India hoho hehe. Kami pesan soto & tomyam. Yeiiy.



Rencananya mumpung di Melaka Sentral kami pesen bus ke Kuala Lumpur untuk besoknya, tapi karena takut kesiangan dll akhirnya gak jadi. Oke, selanjutnya cari bus Panorama 17. Bus merah ini yang antar ke kota tuanya Melaka. Oh ya bayar karcisnya cash ke pak supir bilang aja turunnya di Bangunan Merah, ongkosnya 2 Ringgit.





Gak lama udah sampai di bangunan merah, turun dan clueless mau ke guesthouse, hehe. Jalan-jalan sedikit di sekitar bangunan merah terus kita lihat ada tourist centre gtu, yaudah kami masuk dan tanya lokasi guesthousenya. Setelah di kasih info langsung deh kesana.

Tipsnya, kalau kita gak tahu arah mana yang mau kita tuju, jangan ragu tanya pak polisi. Di sekitaran Bangunan merah ada pak polisi yang ramah siap bantu. Btw, seragam polisinya lebih mirip seragam TNI, loreng-loreng.

Tempat menginap semalam di Melaka, kami pilih Sayang Selalu Guesthouse. Jadi kalau dari Bangunan Merah tadi atau Tourist Centre tinggal jalan aja kearah Menara Taming sari, nah, kalau udah ketemu menaranya kamu naik menara itu untuk liat sekeliling, bukaaan. Dari menara maju lagi nanti di sebelah kanan ada jalan “7PM”, kalau udah ketemu jalan itu selamat kamu udah sampe, iya belok ke jalan itu langsung ketemu guesthousenya. Finally.

Sayang Selalu Guest House

Check-in, dikasih password wifi, masuk kamar, mandi, langsung cuss jalan-jalan. Bener yang dibilang para suhu treveler, di Melaka kita bisa habisin seharian untuk keliling-keliling, karena objek wisatanya dekat-dekat.

Petunjuk Arah (fokus sama tiang :D

Singkat cerita, kami kunjungi Stadthuys, Museum Maritim, Benteng didepan Stadthuys, miniatur kincir angin, Jonker Walk, sampai kearah pecinaan sepertinya (atau itu masih masuk jonker walk ya?) bukit St. Paul, hitungannya hanya setengah hari keliling-keliling. Malamnya kami makan di rumah makan padang, haha. Iya bener rumah makan padang, yang punya orang Indonesia :D. Balik ke gueshouse dan tiduur.





Oke guys, see you next story....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Le Héron) - La Fable - Fable - Fabel

Rumah Tongkonan - Toraja Le Héron Un jour, sur ses longs pieds, allait je ne sais où, Le Héron au long bec  emmanché  d'un long cou. Il  côtoyait  une rivière. L' onde  était transparente ainsi qu'aux plus beaux jours ; Ma  commère  la  carpe  y faisait mille tours Avec le  brochet  son  compère . Le Héron en eût fait aisément son  profit  : Tous approchaient du bord, l'oiseau n'avait qu'à prendre ; Mais il crut mieux faire d'attendre Qu'il eût un peu plus d'appétit. Il vivait  de régime , et mangeait à ses heures. Après quelques moments l'appétit vint : l'oiseau S'approchant du bord vit sur l'eau Des  Tanches  qui sortaient du fond de ces  demeures . Le  mets  ne lui plut pas ; il s'attendait à mieux Et montrait un goût  dédaigneux Comme le  rat du bon Horace . Moi des Tanches ? dit-il, moi Héron que je fasse Une si pauvre  chè

(Le Pont Mirabeau) - Poésie - Poem - Puisi

Reog Ponorogo - Jawa Timur Le Pont Mirabeau Sous le pont Mirabeau coule la Seine  Et nos amours  Faut-il qu'il m'en souvienne  La joie venait toujours après la peine. Vienne la nuit sonne l'heure  Les jours s'en vont je demeure. Les mains dans les mains restons face à face  Tandis que sous  Le pont de nos bras passe  Des éternels regards l'onde si lasse. Vienne la nuit sonne l'heure  Les jours s'en vont je demeure. L'amour s'en va comme cette eau courante  L'amour s'en va  Comme la vie est lente  Et comme l'Espérance est violente. Vienne la nuit sonne l'heure  Les jours s'en vont je demeure. Passent les jours et passent les semaines  Ni temps passé  Ni les amours reviennent  Sous le pont Mirabeau coule la Seine. Vienne la nuit sonne l'heure  Les jours s'en vont je demeure.

Makan Siang Murmer di Kota Kasablanka - Cheap lunch at Kota kasablanka

Mau makan siang dimana hari ini? Biasanya saya dan teman-teman kantor makan siang di UKM (kantin atau bahasa kerennya food court) yang letaknya gag jauh-jauh dari kantor. Nah, siang ini temen ngajakin makan ke Kokas (Kota Kasablanka). What?? Kokas?? Tanggal tua?? Oh noo.. Tapi eits, ternyata ada tempat makan murah meriah di mall Kokas. Lokasinya di dalam mall, adem, bersih, and harga terjangkau. Kalau bisa datang kesini lebih awal karena bakalan rame banget dan bisa-bisa gag kebagian tempat duduk. Cara menuju tempat ini, kamu masuk dari lobby Kokas terus cari carrefour, nah dari depan carrefour belok ke kiri ikutin aja jalan kamu akan nemuin kios-kios kerajinan tangan sepanjang jalan and ketemu deh food court nya :D food court Kokas food court Kokas Lumayan banyak pilihan makanan disini, ada masakan manado, nasi goreng, soto tangkar, pecel, nasi kuning, nasi rames, sate, dan masih banyak lagi. Ini yang saya pesan, nasi kuning + otak-otak + ikan manis peda