Langsung ke konten utama

Trip Dieng, Wonosobo 29 April - 2 Mei 2017 (Part 1)

Trip Dieng, Wonosobo 29 April – 2 Mei 2017

Hola teman-teman Ranselangin kali ini saya mau nulis perjalanan solo traveling saya ke Dieng, Wonosobo kemarin. Mumpung masih segar di ingatan. Hehe… Kali ini saya akan membagi tulisan menjadi beberapa bagian. Pertama, saya akan cerita mengenai transportasi menuju dan dari Dieng, Wonosobo. Kedua, cerita perjalanan itu sendiri. Ketiga, saya akan berbagi referensi mengenai tempat tinggal dan guide selama disana. Tulisan ini sebagai bentuk terima kasih saya untuk teman-teman blog yang saya baca karyanya sebelum saya berangkat ke Dieng dan semoga bermanaat untuk teman-teman yang ada keinginan mengunjungi salah satu tempat cantik yang ada di pulau Jawa. J Salam Ranselangin JJ

Oke kita mulai Part 1


PART 1 – TRANSPORTASI MENUJU DAN DARI DIENG (START FROM JAKARTA)

Untuk perjalanan ke Dieng kemarin saya menggunakan moda transportasi kereta. Perjalanan dimulai dari stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Purwokerto. Sekedar info menurut beberapa blog yang saya baca ada stasiun yang lebih dekat ke wonosobo yaitu  stasiun Kutoarjo, tapi karena tiket kereta kesana habis jadi saya ambil yang menuju Purwokerto. Dari stasiun Senen kereta berangkat pukul 21:00 tiba di Purwokerto jam 08:00 keesokan harinya, yang saya naiki ini kereta SERAYU (lagi-lagi karena tinggal ini kereta yang tersisa, tiket kereta lain sudah Sold Out). Buat teman-teman yang memang sudah punya rencana trip kemanapun menggunakan kereta, better kamu pesan jauh-jauh hari biar dapet kereta yang jadwal dan harganya cocok sama kamu J.

Tiket Kereta

Next, sampai di stasiun Purwokerto, saya berencana ke gereja dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Dari Stasiun belok kiri keluar disana banyak angkot yang dinamai pakai huruf dan angka Mis. C2, K2, L something, M something, dll. Disana ada tiga gereja yang jarak ketiganya berdekatan dan tidak begitu jauh dari stasiun (Gereja Katedral, GKI, GKJ). Saya naik angkot K2 untuk menuju gereja GKI. Setelah dari gereja saya melanjutkan perjalanan ke terminal Purwokerto naik angkot C2 (ongkos saat itu 4rb). Kalau kamu mau langsung menuju terminal purwokerto sama saja jalurnya karena beberapa angkot memang tujuan akhirnya adalah terminal purwokerto dan nantinya akan melewati gereja GKI ini.

Sampai di terminal langsung disambut bapak-bapak yang menanyai tujuan saya (agak takut juga sii soalnya kayak disamperin calo) langsung saya bilang wonosobo dan saya ditunjukkan bus kecil tapi lupa namanya apa dan tidak sempat foto juga, ini jenis bis ekonomi lama perjalanan sekitar 3 jam dan ongkosnya 30rb. Saya turun di Rita (Plaza) dilanjutkan dengan jalan kaki dari lampu merah depan pos polisi ke RSUD (lumayan juga jalannya karena bawaan juga berat hehe). Sampai di depan RSUD saya tunggu bus kecil lagi menuju Dieng.

Notes ya guys walaupun kamu udah browsing transportasi apa dan bagaimana cara menuju kesana jangan malu atau takut untuk bertanya, apalagi kalau ini merupakan perjalanan pertama kamu. Bisa jadi apa yang dijelaskan di tulisan sedikit berbeda dan terkadang kita tidak bisa membayangkan bagaimana situasi aslinya. Jadi, jangan malu dan takut untuk bertanya. Pengalaman saya selama trip ini banyak sekali mendapat bantuan dari warga sekitar sana, mereka benar-benar ramah dan helpful, Saya benar-benar terharu & mengacungi jempol untuk keramahan dan pertolongan mereka. Mulai dari teman ketemu di kereta, bapak petugas kereta, ibu warung nasi, ade-ade ketemu di pinggir jalan, bapak supir angkot, pak polisi, mbak-mbak yang lagi jajan di pinggir jalan, kenek bus, mas-mas petugas parkir, ibu-ibu di angkot dan masih banyak lagi. Haha banyak ya tempat saya bertanya J.

Ok next, gak perlu tunggu lama di depan RSUD bus kecil satu pintu yang saya tunggu akhirnya datang, namanya ARTHA MAS jurusan Wonosobo-Dieng-Batur dan untuk ongkosnya sendiri 15rb. Nanti minta diturunkan di pertigaan Dieng, semua supir bus tahu tempat ini karena banyak traveler yang memang berhenti disini.

Finally, sampai Di Dieng .. walaupun di jalan tadi sempat hujan begitu tiba hujan reda. I can’t wait to explore Dieng, hehe. Untuk cerita ini nanti di part berikutnya ya..

Oke sekarang saya mau cerita perjalanan pulang ke Jakarta. Hampir sama rutenya dengan perjalanan berangkat tapi ada hal tak terduga yang membuat rute agak sedikit berubah. Seharusnya dari penginapan saya naik bus kecil seperti ARTHA MAS sewaktu berangkat turun di lampu merah Sapen, Wonosobo dari sini naik bus ke Purwokerto, tetapi karena bus sepi penumpang saya diturunkan di suatu tempat yang saya tidak tahu nama daerahnya (semacam pasar) dan diminta kenek bus untuk lanjut naik angkot yang ditunjuk.

Disini saya merasa kesal karena sebelumnya dia minta ongkos lebih dari biasanya tapi menurunkan saya tidak di tujuan. Akhirnya mau tidak mau saya naik angkot tersebut dan di sana saya bertemu seorang ibu yang baik hati dan ternyata satu arah dengan tujuan saya, thanks God masih bertemu orang baik. Sempat agak gak percaya juga tapi ibu ini mamaksa saya ikut dengannya dengan wajah cemas akhirnya saya menurut dan kami melanjutkan perjalanan dangan menyambung naik angkot lagi ke Terobosan Pasar. Disini kami menunggu bus yang menuju Purwokerto.

Just sharing, ibu ini memaksa saya ikut dengannya karena kalau diturunkan di tempat yang diminta kenek bus saya akan susah lagi mencari jalan untuk menunggu bus ke purwokerto. I love you so much buuuuu….

Tidak berapa lama kemudian bus Wonosobo-Purwokerto muncul. Kali ini saya tahu namanya yaitu bus TEGUH, haha.. untuk ongkosnya sama 30rb, sebenarnya kenek bus meminta 35rb tapi karena saya sempat kesal dengan kenek sebelumnya saya tetap kasih 30rb. Perjalanan lama berputar-putar dan sering berhenti untuk mengangkut penumpang (maklum ekonomi, hihi) membuat saya khawatir apakah waktunya cukup sampai di stasiun tepat waktu karena saya masih harus melanjutkan perjalanan dari terminal ke stasiun. Pukul 19:30 saya tiba di sekitar terminal Purwokerto disini saya diturunkan di pangkalan ojeg bersama satu penumpang lainnya untuk melanjutkan perjalanan. Karena sudah malam dan tidak ada angkot saya naik ojeg ongkosnya sendiri 20rb, agak mahal memang tapi karena tidak ada pilihan transportasi lainnya ya sudah :p.

Tiba di stasiun sekitar pukul 20:00 masih lama menunggu kereta saya berangkat. Untuk perjalanan pulang ini saya naik kereta JAKA TINGKIR berangkat pukul 22:16 tiba di stasiun pasar senen pukul 03:30 keesokan harinya.


Well, itu dia cerita saya mengenai transportasi menuju dan dari Dieng. Semoga bisa membantu. Jika ada yang ingin menambahakan silahkan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Le Héron) - La Fable - Fable - Fabel

Rumah Tongkonan - Toraja Le Héron Un jour, sur ses longs pieds, allait je ne sais où, Le Héron au long bec  emmanché  d'un long cou. Il  côtoyait  une rivière. L' onde  était transparente ainsi qu'aux plus beaux jours ; Ma  commère  la  carpe  y faisait mille tours Avec le  brochet  son  compère . Le Héron en eût fait aisément son  profit  : Tous approchaient du bord, l'oiseau n'avait qu'à prendre ; Mais il crut mieux faire d'attendre Qu'il eût un peu plus d'appétit. Il vivait  de régime , et mangeait à ses heures. Après quelques moments l'appétit vint : l'oiseau S'approchant du bord vit sur l'eau Des  Tanches  qui sortaient du fond de ces  demeures . Le  mets  ne lui plut pas ; il s'attendait à mieux Et montrait un goût  dédaigneux Comme le  rat du bon Horace . Moi des Tanches ? dit-il, moi Héron que je fasse Une si pauvre  chè

(Le Pont Mirabeau) - Poésie - Poem - Puisi

Reog Ponorogo - Jawa Timur Le Pont Mirabeau Sous le pont Mirabeau coule la Seine  Et nos amours  Faut-il qu'il m'en souvienne  La joie venait toujours après la peine. Vienne la nuit sonne l'heure  Les jours s'en vont je demeure. Les mains dans les mains restons face à face  Tandis que sous  Le pont de nos bras passe  Des éternels regards l'onde si lasse. Vienne la nuit sonne l'heure  Les jours s'en vont je demeure. L'amour s'en va comme cette eau courante  L'amour s'en va  Comme la vie est lente  Et comme l'Espérance est violente. Vienne la nuit sonne l'heure  Les jours s'en vont je demeure. Passent les jours et passent les semaines  Ni temps passé  Ni les amours reviennent  Sous le pont Mirabeau coule la Seine. Vienne la nuit sonne l'heure  Les jours s'en vont je demeure.

Makan Siang Murmer di Kota Kasablanka - Cheap lunch at Kota kasablanka

Mau makan siang dimana hari ini? Biasanya saya dan teman-teman kantor makan siang di UKM (kantin atau bahasa kerennya food court) yang letaknya gag jauh-jauh dari kantor. Nah, siang ini temen ngajakin makan ke Kokas (Kota Kasablanka). What?? Kokas?? Tanggal tua?? Oh noo.. Tapi eits, ternyata ada tempat makan murah meriah di mall Kokas. Lokasinya di dalam mall, adem, bersih, and harga terjangkau. Kalau bisa datang kesini lebih awal karena bakalan rame banget dan bisa-bisa gag kebagian tempat duduk. Cara menuju tempat ini, kamu masuk dari lobby Kokas terus cari carrefour, nah dari depan carrefour belok ke kiri ikutin aja jalan kamu akan nemuin kios-kios kerajinan tangan sepanjang jalan and ketemu deh food court nya :D food court Kokas food court Kokas Lumayan banyak pilihan makanan disini, ada masakan manado, nasi goreng, soto tangkar, pecel, nasi kuning, nasi rames, sate, dan masih banyak lagi. Ini yang saya pesan, nasi kuning + otak-otak + ikan manis peda